"Aduh
gue pasti terlambat nih,,," kata reisa sambil berlari terburu-buru,
sambil melihat jam tangan nya sekali lagi, Hari ini adalah hari pertama
ia masuk ke sekolah baru nya, Setelah kemaren mos selama 3hari di sma 1
kemaren,.
"Huufh,,
,, Hampir aja,,,, ," Kata reisa ketika sampai di depan gerbang sekolah
nya. Masih banyak anak-anak yang memasuki kesekolah nya, Reisa
ikut-ikutan masuk setelah mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.
Baru
pertama kali nya menginjakkan kakinya di sekolah,, Eh halaman sekolah
maksud nya, Tatapan mata nya langsung tertuju ke arah seorang cowok yang
keren banget, Dan sepertinya bukan menurut nya saja karna hampir
seluruh cewek yang ada menatap kearah tu cowok yang emang cool abis,.
"Eh,, Bukan nya itu riky ya,,?" Kata seorang cewek disamping reisa sambil menunjuk kearah cowok keren yang sangat mempesona itu.
"Loe bener, , Wuaaah beruntung banget gue bisa bertemu nya disini,,," Bales temen disamping cewek itu.
"O, , , Jadi nama nya riky,," Batin reisa sambil tersenyum, "Nama yang bagus.".
"Beruntung banget kalau gue bisa jadi pacar nya" Kata cewek disamping reisa lagi.
"Samperin yuk, kali aja kita beruntung bisa ngobrol bareng dia" Kata temen nya lagi sambil menarik tangan sahabat nya.
"Huuufh,,,
Saingan gue super banyak, Pasti gue nggak bakal punya kesempatan untuk
mengenal nya, Apalagi mendekatinya, mending gue lupain aja deh," Kata
reisa lagi dengan lemas, Sambil melangkah menuju kelasnya tanpa
memperhatikan riky lagit yang tampak memperhatikan nya tanpa
sepengetahuan reisa sendiri.
***
Reisa melangkah
kan kaki nya keperpustakaan mencari-cari buku, Tapi begitu ia menemukan
buku yang dicari. Saat ingin meraih nya ada seseorang yang mengambilnya
duluan, Reisa langsung melirik kesamping, Langsung kageet saat melihat
siapa yang mengambil buku itu duluan. Reisa pun mundur dua langkah,
"Dasar bodoh,,!! Wajah loe kayak abis melihat hantu saja,!!" Tu cowok berkata sadis.
"Gu,, Gue... " Kata reisa dengan gugup karna orang itu tak lain adalah riky, Yang pas berdiri dihadapan nya.
"Loe ngapain ngeliatin gue seperti itu, Apa loe baru tau, Kalau gue emang sangat mengagum kan,,?" Kata riky dengan nada bangga.
"Astaga...
Pe-de banget ni cowok," Batin reisa Dengan kaget, "Oke gue akuin dia
emang sangat mengagum kan dengan wajah sekeren itu, Tapi bukan berarti
dia bisa ngatain gue bodoh kan,?" Lanjut nya dalam hati, Sebel.
"Dasar gadis gila,!!" ungkap nya sadis dan bersiap mau pergi, Refleks reisa langsung memegang tangan nya.
"Eh, Siapa yang loe maksud dengan bodoh dan gila itu,???" Tanya reisa sebel banget,
"Menurut loe,,?" Bales riky santai,, Tapi dengan cepat reisa merebut buku yang ada ditangan riky,
"Gue dulu yang melihat ni buku, Jadi gue dulu yang berhak minjem," Kata reisa cepat sebelum riky sempat memperotes nya.
"Berani sekali loe,?" Kata riky dengan kaget,
"Why not,!" Bales reisa santai, Sambil bersiap mau pergi, Dan gantian riky yang menahan nya.
"Loe nggak tertarik sama gue??" Kata riky yang sungguh mengagetkan reisa,
"What,,!!
Gue tertarik sama loe,?? Hahaha, , , Loe itu lucu amat si,, Apa menurut
loe eksperesi gue dari tadi itu menandakan kalau gue tertarik sama
loe," Kata reisa.
"Ya
tuhan jangan sampai gue memberitahunya kalau gue tertarik sama diri
nya, Bisa ditertawakan mentah-mentahan gue," Lanjut nya dalam hati, Riky
memperhatikan reisa tanpa berkedip, Yang membuat reisa jadi salting,
"Jadi loe sama sekali nggak tertarik sama gue,"
"Astaga,!!
Sebener nya loe itu dodol, Idiot ataupun telmi bin lola si,?? Loe
denger kan gue bilang apa tadi," kata reisa sambil menahan suara nya
agar nggak terlihat gerogi didepan riky,
"Sembarangan loe , !! Loe beneran nggak suka gue kan,??"
"Tentu saja" Jawab
reisa, "Bodoh,, Kalau begini gue juga pasti akan dibencinya, Aaaah
hancur sudah harapan gue untuk mendekatinya, Tapi gue juga nggak berniat
untuk menjatuhkan harga diri gue sendiri, Hati gue udah terlanjur sebel
melihat kepe-dean nya," Lanjut batin reisa,
"Tapi gimana kalau gue tertarik sama loe,?" Kata riky yang membuat reisa sangat kaget.
"Apa,!!!" Kata reisa dengan kenceng,
"Gue
yakin loe cukup mendengar perkataan gue barusan, Karna gue Nggak mau
mengulangnya, Jadi agar loe nggak diambil sama cowok laen ayo kita
pacaran," Kata riky
"Gue nggak mau,!!"
"Seharusnya loe bersukur punya kesempatan jadi pacar cowok sekeren gue,?"
"Astaga,,,!!! Sepertinya tingkat kepe-dean loe udah tingkat akut deh, Mendingan diperiksain aja deh daripada ntar tambah parah," Saran reisa,
"Apa itu arti nya loe menerima gue jadi pacar loe,??"
"Tau deh, Gue pusing ngadepin cowok yang punya sakit kejiwaan seperti loe,?" Kata reisa,
"Loe salah, Gue cukup normal sekarang, Dan gue seirus dengan tawaran gue tadi,?"
"Sayang nya gue nggak tertarik,?" Kata reisa dan bersiap-siap mau pergi, Riky kembali menahan nya,
"Apa lagi sih,?" Kata reisa,
"Mulai sekarang loe jadi pacar gue,?" Tegas riky,
"What,?!! Loe, , ,"
"Gue nggak suka penolakan reisa,!!"
"He,
,?? Reisa,,??? Perasaan gue nggak ada ngasih tau nama gue, Dari mana
loe bisa tahu,? Lagian kita ini kan baru kenal, Bagaimana bisa kita
pacaran,?"
"Bisa,!!
Loe kinal riky anak XI b??" Tanya riky, Reisa langsung menggelengkan
kepala nya. "Kalau begitu kenalin, Gue riky anak XI b, Dan loe anak X a
kan? Nama loe reisa,"
"Yatuhan,,,
Cowok ini bener-bener deh," Batin reisa sebel, " Sekalipun loe tau gue,
Tapi gue nggak tahu siapa loe,? jadi gue nggak mungkin bisa pacaran
sama loe,?"
"Kalau cuma itu masalah nya, Gampang, Kita tetep pacaran dan loe mencoba lebih mengenali gue, Loe harus belajar deket sama gue,"
"So, Nggak perlu pacaran kan??"
"Gue cuma mau mengikat loe, Agar nggak ada yang berani deketin loe dan merebut loe dari gue,?"
"Apa gini cara loe mengungkapkan ketertarikan loe kecewek,??"
"Terserah apa kata loe yang penting sekarang mulai detik ini, Jam ini , Dan saat ini loe jadi milik gue, Tititk," Kata riky,
"Pe-mak-sa-an,!!!"
"Gue nggak perduli,!!!" Tegas riky,
"Apa ada alesan untuk gue menerima loe,?"
"Apa setiap segala sesuatu itu harus ada alesan nya,?"
"Ya setidak nya ada penjelasan,"
"Itu nggak perlu, Yang jelas bagi gue , Loe jadi pacar gue, Dan loe juga harus menganggap gue sebagai pacar loe,?" Tegas riky,
"Loe nggak boleh lakuin ini kegue,!!"
"Tentu saja boleh, Asal loe tahu, Nggak ada yang nggak bisa gue lakuin, Gue pasti bisa buat loe jatuh cinta ke gue,?"
"Dan itu nggak akan pernah terjadi," Kata reisa menegaskan, "Karna gue emang udah jatuh cinta sama loe,?" Lanjut batin reisa,
"Kita
liat aja nanti," Kata riky sambil tersenyum dengan bangga, Reisa cuma
geleng-geleng kepala, Pusing atas apa yang terjadi, Dan langsung
melangkahkan kaki nya pergi meninggalkan riky sendiri, "Ntar jangan
lupa, Pulang sekolah gue tunggu loe dipintu gerbang," Kata riky Begitu
reisa pergi tapi dia yakin reisa masih bisa mendengarnya,
****
Reisa
melangkah keluar sekolah, Baru beberapa langkah meninggalkan gerbang
sekolah nya, Tiba-tiba ada yang mengklakson, Refleks reisa minggir, Dan
kaget begitu melihat sebuah mobil yang berhenti disamping nya, "Siapa
sih yang iseng parkir disini" Pikir reisa,
"Ayo
masuk" Kata riky begitu menurunkan kaca mobil nya, Reisa melirik kekiri
dan kekanan, Nggak ada siapa-siapa, Apa mungkin tu cowok ngomong sama
dia,
"Loe ngomong sama gue,??" Tanya reisa sambil menunjuk dirinya sendiri,
"Nggak,!!!!" Kata riky dengan sebel.
"O," Bales reisa dan mulai kembali melanjutkanperjalanan nya.
"Hei, , , Loe mau kemana,??" Teriak riky, Reisa berhenti dan berbalik menatap riky,
"Tentu saja pulang, Loe pikir gue mau kepasar apa,?" Bales reisa,
"Loe lupa gue tadi ngomong apa,? Loe harus tunggu gue didepan sekolah, Kenapa masih ngeloyor aja, Terus nggak mau masuk lagi,"
"Bukan nya barusan loe bilang nggak ngomong sama gue ya,?" Kata reisa polos,
"Astaga,!!! Loe itu lurus banget sih,?? Maksud gue itu nggak mungkin salah, Ayo masuk,,"
"Apa ada alesan untuk gue menuruti kemauan loe,?"
"tentu saja,!!! Loe kan pacar gue, Loe nggak mungkin lupa kan,??"
"Guekan nggak ada bilang kalau gue mau jadi pacar loe,?"
"Gue nggak perduli," Kata riky "Udah ayo masuk sekarang,!!!"
"Gue nggak mau,"
"Ayolah,
Gimana loe bisa suka sama gue kalau loe menghindar dari gue, Kan gue
udah bilang, Belajar untukmelihat gue, Loe pasti langsung jatuh cinta
sama gue,"
"Idih pe-de banget loe.??"
"Itu lebih baik daripada minder,?"
"Gue,,,,,,,???"
"Udah nggak usah coment, Ayo gue anter loe pulang,"Kata riky Dan mau nggak mau reisa masuk kedalam mobil riky,
"Udah
ayo jalan" Kata reisa, Tapi tiba-tiba riky mendekati nya yang membuat
reisa kaget plus takut, "mau ngapain loe,?" Tanya reisa gugup, Karna
wajah riky nggak jauh dari wajah nya,
"Menurut
loe,?" Kata riky sambil tersenyum penuh arti Yang membuat reisa tambah
gugup, Jangan-jangan,,,,,, tapi tiba-tiba riky mengambil sabuk pengaman
mobil dan memasangkan nya,
"Loe harus pake ini biar aman," Lanjut nya dan kembali ke bangkunya,
"O, Gue pikir,," Reisa jadi salah tingkah dan mengelap keringat yang membasahi dahi nya, Padahal kan mobil itu ada ac nya,
"Loe pikir gue mauapa,??"
"He,ee nggak apa-apa,?" reisa makin gugup.
"Loe nggak berpikir gue akan mencium loe kan,?" Tanya riky sambil melirik reisa,
"Ha,?!
Tentu saja tidak,?" Reisa langsung mengalihkan pandangan keluar dengan
sedikit gugup, "Bodoh,,!! Kenapa gue bisa berpikiran seperti itu." Batin
reisa sambilmenyalahkan dirinya sendiri,
"Bener,,???"
Tanya riky sambil senyam-senyum menatap kegugupan reisa, "Kalau loe
emang mau, Gue sama sekali nggak keberatan kok," Lanjut riky sambil
menghentikan mobilnya dan mendekati reisa, Refleks reisa langsung
mendorong riky,
"Jangan macem-macem ya,!!"
"Hahaha
wajah loe imut banget si,, Gue itu cuma bercanda kali, Gue tahu kok,
Kalau gue harus menjaga loe,, Jadi mana mungkin gue melakukan nya,"Riky
tersenyum senangmelihat kegugupan reisa dan kembali menjalankan mobil
nya,
"Loe,??"
"Wajah loe memera tuh,? Keliatan gugup banget, Loe udah jatuh cinta sama gue ya,?" Tanya riky sambil tersenyum menggoda,
"Ma,, Mana mungkin,?" Kilah reisa,
Oh
belum ya,? Sayang sekali. Oke, Gue masih belum menyerah kok, Tapi,, By
the way kenapa loe selalu gugup disamping gue,?" Tanya riky,
"Gue nggak gugup kok,,?"
"Kenyataan nya,?"
"A,aah
loe apa-apaan sih, Nggak penting banget," Kata reisa sebel, "Loe
beneran mau nganterin gue apa cuma mau ngeledekin gue si,? Mending gue
turun aja deh," Kata reisa sambil bersiap-siap, Riky langsung memegang
tangan reisa.
"Loe itu kok emosi sih, Santai aja kali," Kata riky, Rumah loe dimana?" Tanya riky,
"Kelapa gading no 21."
"Loe tinggal disana,??" Tanya riky kaget,
"Iya, kenapa,?" reisa bingung,
"Sejak kapan,?"
"Kemaren sore,?" jawab reisa,
"Oh,, pantesan,??"
"Pantesan apa nya,?"
"E,, Nggak ada, Cuma kebetulan banget, Jadi gue bisa sering-sering kerumah loe,?"
"Mau ngapain,?" Tanya reisa kaget, Tapi riky hanya senyam-senyum menanggapi pertanyaan reisa, Yang membuat reisa tambah bingung,
"Ini kan rumah loe,?" Tanya riky begitu sampai didepan sebuah rumah berwarna biru,
"Iya,"Kata reisa dan turun dari mobil riky, "Makasih ya udah mau nganter gue pulang,"
"Loe nggak nawarin gue masuk dulu,??" tanya riky,
"nggak usah deh, Lain kali aja kali ya, Lagian ini kan udah siang, Terus gue,,,,??"
"Iya gue tahu, Basa basi dikit kek, Gue itu kan pacar loe,??" Kata riky dengan sebel.
"Lho,, Sejak kapan,??"
"Lo nggak mungkin tentang tadi kan,??"
"Gue kan nggak bilang kalau gue mau jadi pacar loe,?"
"Loe itu keras kepala banget sih,? Yaudahlah gue pulang dulu, Ech tapi kamar loe yang mana,??" Tanya riky tiba-tiba,
"He,?? Mau ngapain loe pengen tahu,??
"Udah kasih tahu aja yang mana,?"
"Itu."tunjuk reisa kearah kamar yang balkon nya menghadap kerumah tetangga yang bersebelahan,
"wah,, Kebetulan banget," Kata
riky sambil tersenyum, "Yaudah loe masuk dulu gih, Gue mau pulang
dulu," Lanjut nya, Reisa mengangkat bahunya sekilas karna bingung, Lalu
masuk kedalam rumah nya, Riky tersenyum menatap kepergian reisa hingga
menghilang dari pandangan mata nya,
"Dia
bener-bener cantik,?" Kata riky sambil menatap rumah reisa, "Wah,,
Jantung gue berdetak makin kencang nih, Astaga,!! Apa yang harus gue
lakukan untuk menahan perasaan gue ini, Sepertinya gue bener-bener jatuh
cinta sama tuh cewek,,," Lanjut nya, "Gawat,,!!!!"
*****
"Huuuah.!!
reisa menguap sambil merenggangkan otot-otot nya, Ia baru bangun dari
tidur sepulang sekolah tadi, Rambutnya sedikit berantakan, Tapi tetep
nggak mengurangi kecantikannya.
"Tunggu,,
Tunggu, Tunggu, Gue beneran nggak mimpi kan,? Tadi riky nembak gue,
Wuah, Gue beruntung banget, Apa dia bener-bener suka sama gue ya,? Tapi
nggak mungkin cowok keren dan super keren malah, Mau sama gue,? ,Pasti
tadi gue cuma menghayal aja," Kata reisa pada dirinya sendiri, " Tapi
kalau emang bener, Gue mau lihat seberapa besar kemampuan nya untuk
mendekati gue,, hehe kayak nya asik juga," Kata reisa tersenyum senang/
Reisa
melangkah kekamar mandi setelah sebelum nya menyambar handuk nya
terlebih dahulu, Dan begitu rapi dengan baju yang biasa ia gunakan
dirumah, Resia melangkahkan kaki nya menuju balkon didepan kamar nya,
Dan sangat kaget begitu melihat seorang cowok yang melambaikan tangan
kearahnya, Sambil tersenyum manis dibalkon kamar tetangga ny, Yang tepat
berhadapan dengan kamarnya,
"Gimana ,??? Nyenyak tidurnya,?" Tanya riky kearah reisa,
"Loe,??? Ngapain loe disono,?" Reisa balik bertanya, Dengan sedikit kaget yang masih tersisa,
"Orang ini kamar gue," jawab riky santai.
"What,?? kamar loe,?" reisa kaget lagi,
"Ya,,
Tentu saja, Kebetulan banget ya, Seneng deh bisa sering-sering liat
loe, Gue jadi bisa ngejagain loe," Bales riky sambil tersenyum.
"Ya
tuhan, Benerkah dia yang bakal jadi jodoh gue,??? Kenapa kebetulan itu
sering banget terjadi disaat ada dia,??" Kata reisa dalem hati, "Lebay
banget sih loe,?" Reisa mengalihkan tatapan nya kearah lain, Agar riky
nggak menyadari perubahan wajah reisa yang hampir tersenyum saking
girang nya.
"hei,, Ikut gue yuk,?" Ajak riky
"Ha,?! Kemana?" Tanya reisa bingung,
"Danau"
"Ngapain? Loe mau bunuh diri,?" Tanya reisa,
"sembarangan.! Daripada gue bunuh diri mending gue bunuh loe,?"
"Sadis amat si loe,?" Reisa sebel.
"Loe yang mulai duluan,!"
"Terserah loe dech gue nggak perdduli,"
"Berarti loe mau ikut gue kan?"
"Eh, Itu .. Maksud gue terserah bukan. . ."
"Oke deh,"Potong riky sambil tersenyum senang, "Gue tunggu loe dibawah ya, Dan inget jangan membuat gue menunggu lebih lama,?"
"eh gue,?"
"Cepet ya,,, Da,,,," Kata riky dan melangkahkan kaki nya masuk kedalam kamarnya.
"Riky
gue,,, Ih ,! Tu anak ya, Suka banget seenak nya sendiri, Dasar egois"
Kata reisa sebel, "Dan sialnya gue suka sama dia," Lanjutnya dan ikut
masuk kekamarnya.
"Reisa kamu mau kemana,?" tanya mama nya begitu melihat reisa keluar dari kamarnya dan bersiap-siap mau pergi.
"Kedanau ma," Jawab reisa singkat,
"Ma siapa,? Kamu kan belum tahu daerah sini,!"
"Ma temen ma, mama tenang aja, Dia orang sini kok,?" Bales reisa.
"Kamu sudah punya temen,??"
"Ia ma, Anak tetangga sebelah. Dia kakak kelas reisa, Di sekolah,"
"Oh, Nak riky ya,?" tanya mamnya,
"Ia ma, Kok mama tahu,?"
"Ia, Sore kemaren mereka sekeluarga maen kerumah"
"Kesini ma???" tanya reisa, Mamanya hanya menganggukkan kepalanya, "Kok reisa nggak tahu." tanyanya lagi,
"Ya
jelaslah, Kan kemaren begitu tiba disini kamu langsung tidur, Dan mama
sengaja nggak bangunin kamu karna keliatan nya kamu kecapean" Jawab
mamanya,.
"Oh ya. Lupam Hmm Yaudah ma reisa pergi dulu ya, Pasti dia udah nungguin"
"Yaudah, Hati-hati ya nak,?"
"Ia
ma" Kata reisa sambil melangkahkan kakinya keluar dari rumah, Tampak
riky yang udah menunggunya didepan rumah, reisa melangkah
menghampirinya.
"Ehm"
reisa berdehem,, riky langsung menoleh dengan kaget, Dan beruasaha
menguasai diri nya dengan baik begitu melihat reisa berjalan
menghampirinya.
"Lama
amat si loe, Kan gue udah bilang jangan membuat pacar loe menunggu
terlalu lama, Ntar kita telat,,,"Kata riky sambil megandeng tangan
reisa.
"Gue bisa jalan sendiri" Kata reisa sambil berusaha melepaskan pegangan tangan riky, Tapi riky malah memperat pegangan nya,
"Nurut
aja deh, Gue tahu loe bisa jalan sendiri, Tapi loe kan lelet, Dan gue
nggak mau kita bener-bener terlambat" Kata riky sambil menggandeng reisa
kearah mobil nya, Setelah membukakan pintu untuk reisa riky
memutarimobil nya dan duduk dibangku kemudi, Menghidupkan mobilnya dan
mulai berjalan meninggalkan halaman rumahnya,
"Kita mau kemana sih,? tanya reisa,
"Tentu saja kedanau, Dan kalau gue nggak salah tadi gue udah kasih tahu deh,"
"Memang sih, tapi apanya yang terlambat, Ada apa didanau?" tanya reisa,
"Ntar loe juga tahu sendiri" Bales riky sambil tersenyum manis.
"Ya tuhan, manis banget senyuman nya, Sepertinya dia emang bener-bener mau bunuh gue deh, Apa
dia nggak tahu, Dengan sikap dan senyuman semanis itu bakal berakibat
buruk untuk jantung gue" kata reisa dalam hatinya, Sambil memperhatikan
riky yang sedang mengemudi, Dan menahan debaran jantung nya yang makin
kencang seperti mau keluar.
"Apa
sebegitu tampan nya gue, sampai-sampai loe menatap gue seperti itu?"
Kata riky yang langsung menyadarkan reisa dan membuyarkan lamunan nya, dengan cepat reisa mengalihkan pandangan nya keluar.
"astaga,,
Darimana loe dapat pemikiran seperti itu, Gue itu menatap loe cuma
heran aja, Kenapa loe segitu jelek nya dan yang herannya banyak
mengidolakan loe," Kata reisa.
"Apa
loe bilang,? Jelek? Yeee jelek-jelek begini juga pacar loe sendiri
kalee,,," Bales riky sebel, masa cowok sekeren dia dikatain jelek,
parahnya sama orang yang disukainya lagi, Sedihnya,
"Gue nggak pernah tuh menganggap loe pacar gue?" kata reisa, "jadi jangan banyak berharap"
"reisa,, Jangan mulai lagi deh,," kata riky dengan nada mengancam Dan reisa langsung diam, Daripada nyari masalah, Memulai pertengkaran lagi mau dibilang bangunin singa yang lagi tidur.
Riky
memarkir kan mobilnya ditempat parkir, Dan reisa menunggu nya dipintu
masuk. Tiba-tiba ada seorang cowok yang menghampirinya.
"Reisa ya,?" Tanya nya,
"Iya"
"eh, kebetulan banget ketemu disini, Gue fary pembina mos loe kemaren" Kata fary karna terlihat reisa yang bingung.
"O, Kak fary, Ngapain disini?" Kata reisa ramah,
"Nggak ada, Jalan-jalan doang, Loe sendiri ngapain? terus sama siapa?" Tanya fary.
"Sama,, Reisa juga cuma jalan-jalan kesini, reisa kesini bareng,,,,"
"Gue" Kata riky tiba-tiba tepat dibelakan reisa.
"Lho,, Riky, Kok bisa barengan sama reisa"
"Tentu aja, Karna dia pacar gue, Udah yuk res" Kata riky sambil menggandeng tangan reisa,
"Loe
kenapa si, Pake bawa-bawa gue pergi gitu aja, Gue itu lagi ngobrol sama
kak fary, Loe liatkan??" Kata reisa sebel, Riky diem saja, "Loe denger
nggak sih!!!"
"Reisa"
Kata riky dengan sebel dan menghentikan langkahnya. Menatap reisa, "
Gue itu nggak suka liat loe ngobrol sama cowok lain, Apalagi loe
terlihat ramah sambil tersenyum-senyum senang seperti tadi, Dan apa pun
alesan nya Gue nggak mau liat loe terlihat bahagia sama cowok lain,
Smentara sama gue loe malah,,,,,"
"Gue itu cuma ngobrol sama kak fary"
"Bahkan loe memanggil dia dengan sebutan kakak"
"yaaa,,, Dia kan kakak kelas gue"
"Jadi menurut loe gue itu adek kelas loe begitu,? Loe nggak pernah manggil gue dengan sebutan kakak"
"Astaga
ky, Loe itu kekanak-kanakan banget sih, Gue itu nggak akan memanggill
loe itu dengan sebutan kakak, Atau apapun itu, NgertI !!!!"
"Loe itu merusak mood gue aja sih, Padahal gue udah mau seneng-seneng dateng kesini"
Loe yang merusak suana"
"Terserah
loe deh, Tapi yang pasti loe nggak boleh deket sama cowok manapun, Dan
terlihat akrab sama dia, Apapun alesannya, Kecuali sama gue" tegas riky,
"Karna gue nggak suka loe deket sama cowok manapun selain gue"
"Jadi maksud loe gue harus manjaga pandangan gue gitu, Bosen kali kalau cuma liat loe doang" Kata reisa
"Gue nggak perduli, Yang penting loe harus turutin kemauan gue, Karna loe pacar gue"
"Astaga! Riky berapa kali sih gue harus bilang kalau gue itu nggak mau jadi pacarl loe,?"
"Dan
berapa kali juga gue harus bilang kalau gue nggak suka penolakan, Dan
loe harus jadi pacar gue Dan akan jadi milik gue sampai ka[pan pun" Riky
mulai emosi
"Terserah
deh, Daripada gue makin sebel melihat loe yang sering marah-marah itu,
Mending sekarang loe tunjukin apa yang mau loe tunjukin kegue tadi" Kata
reisa, Riky menatap nya sesaat, Deg!! Jantung reisa seperti mau
berhenti sesaat, Dan langsung berdebar sangat kencang saat melihat
tatapan mata riky.
"Huuhf,,, Baik lah, Ayo" Riky kembali menggaandeng tangan reisa dan membawanya kepinggir danau.
"Sepertinya
mulai sekarang gue harus sering cek-up nih kedokter, Kalau nggak bisa
berakibat fatal untuk nyawa gue" Kata reisa dalam hati Dan mencoba
menahan debaran jantung nya yang bereaksi saat riky menggemgam tangan
nya,
"Tuh
liat deh" Kata riky sambil menunjuk keseberang danau yang memancarkan
warna kuning kemerahan karna terkena sinar matahari yang akan tenggelam,
Menambah keindahan danau itu.
Wah, bagus banget"reisa melihatnya dengan tersenyum senang, Riky melirik kearahnya.
"Ya
tuhan,,, Senyuman nya manis banget,, tak ada yang lebih indah daripada
senyumannya sekalipun itu bukan ditujukan ke gue,, Batapa senang nya
bila setiap hari bisa melihatnya tersenyum seperti ini" Batin riky
sambil memperhatikan reisa yang masih dengan senang memperhatikan
matahari yang tenggelam. "Sepertinya gue bener-bener menyukainya, Dan
sangat mencintainya, Dan gue yakin dia juga suka sama gue, Bahkan
membalas genggaman tangan gue seperti ini, Tapi bagaimana membuat dia
mengakui kalau dia juga suka sama gue" Lanjut nya dalam hati, Dan
memperhatikan tangannya dan tangan reisa yang saling menggenggam,
Sepertinya reisa tidak menyadarinya karna terlalu terpesona melihat
pandangan dihadapannya.
Bersambung...