Pages

Rabu, 27 Februari 2013

Riky and reisa forever love part 1

"Aduh gue pasti terlambat nih,,," kata reisa sambil berlari terburu-buru, sambil melihat jam tangan nya sekali lagi, Hari ini adalah hari pertama ia masuk ke sekolah baru nya, Setelah kemaren mos selama 3hari di sma 1 kemaren,.
                "Huufh,, ,, Hampir aja,,,, ," Kata reisa ketika sampai di depan gerbang sekolah nya. Masih banyak anak-anak yang memasuki kesekolah nya, Reisa ikut-ikutan masuk setelah mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.
                Baru pertama kali nya menginjakkan kakinya di sekolah,, Eh halaman sekolah maksud nya, Tatapan mata nya langsung tertuju ke arah seorang cowok yang keren banget, Dan sepertinya bukan menurut nya saja karna hampir seluruh cewek yang ada menatap kearah tu cowok yang emang cool abis,.
                "Eh,, Bukan nya itu riky ya,,?" Kata seorang cewek disamping reisa sambil menunjuk kearah cowok keren yang sangat mempesona itu.
                "Loe bener, , Wuaaah beruntung banget gue bisa bertemu nya disini,,,"  Bales temen disamping  cewek itu.
                "O, , , Jadi nama nya riky,," Batin reisa sambil tersenyum, "Nama yang bagus.".
                "Beruntung banget kalau gue bisa jadi pacar nya" Kata cewek disamping reisa lagi.
                "Samperin yuk, kali aja kita beruntung bisa ngobrol bareng dia" Kata temen nya lagi sambil menarik tangan sahabat nya.
                "Huuufh,,, Saingan gue super banyak, Pasti gue nggak bakal punya kesempatan untuk mengenal nya, Apalagi mendekatinya, mending gue lupain aja deh," Kata reisa lagi dengan lemas, Sambil melangkah menuju kelasnya tanpa memperhatikan riky lagit yang tampak memperhatikan nya tanpa sepengetahuan reisa sendiri.

***
                Reisa  melangkah kan kaki nya keperpustakaan mencari-cari buku, Tapi begitu ia menemukan buku yang dicari. Saat ingin meraih nya ada seseorang yang mengambilnya duluan, Reisa langsung melirik kesamping, Langsung kageet saat melihat siapa yang mengambil buku itu duluan. Reisa pun mundur dua langkah,
                "Dasar bodoh,,!! Wajah loe kayak abis melihat hantu saja,!!" Tu cowok berkata sadis.
                "Gu,, Gue... " Kata reisa dengan gugup karna orang itu tak lain adalah riky, Yang pas berdiri dihadapan nya.
                "Loe ngapain ngeliatin gue seperti itu, Apa loe baru tau, Kalau gue emang sangat mengagum kan,,?" Kata riky dengan nada bangga.
                "Astaga... Pe-de banget ni cowok," Batin reisa Dengan kaget, "Oke gue akuin dia emang sangat mengagum kan dengan wajah sekeren itu, Tapi bukan berarti dia bisa ngatain gue bodoh kan,?" Lanjut nya dalam hati, Sebel.
                "Dasar gadis gila,!!" ungkap nya sadis dan bersiap mau pergi, Refleks reisa langsung memegang tangan nya.
                "Eh, Siapa yang loe maksud dengan bodoh dan gila itu,???" Tanya reisa sebel banget,
                "Menurut loe,,?" Bales riky santai,, Tapi dengan cepat reisa merebut buku yang ada ditangan riky,
                "Gue dulu yang melihat ni buku, Jadi gue dulu yang berhak minjem," Kata reisa cepat sebelum riky sempat memperotes nya.
                "Berani sekali loe,?" Kata riky dengan kaget,
                "Why not,!" Bales reisa santai, Sambil bersiap mau pergi, Dan gantian riky yang menahan nya.
                "Loe nggak tertarik sama gue??" Kata riky yang sungguh mengagetkan reisa,
                "What,,!! Gue tertarik sama loe,?? Hahaha, , , Loe itu lucu amat si,, Apa menurut loe eksperesi gue dari tadi itu menandakan kalau gue tertarik sama loe," Kata reisa.
                "Ya tuhan jangan sampai gue memberitahunya kalau gue tertarik sama diri nya, Bisa ditertawakan mentah-mentahan gue," Lanjut nya dalam hati, Riky memperhatikan reisa tanpa berkedip, Yang membuat reisa jadi salting,
                "Jadi loe sama sekali nggak tertarik sama gue,"
                "Astaga,!! Sebener nya loe itu dodol, Idiot ataupun telmi bin lola si,?? Loe denger kan gue bilang apa tadi," kata reisa sambil menahan suara nya agar nggak terlihat gerogi didepan riky,
  "Sembarangan loe , !! Loe beneran nggak suka gue kan,??"
"Tentu saja"  Jawab reisa, "Bodoh,, Kalau begini gue juga pasti akan dibencinya, Aaaah hancur sudah harapan gue untuk mendekatinya, Tapi gue juga nggak berniat untuk menjatuhkan harga diri gue sendiri, Hati gue udah terlanjur sebel melihat kepe-dean nya," Lanjut batin reisa,
"Tapi gimana kalau gue tertarik sama loe,?" Kata riky yang membuat reisa sangat kaget.
"Apa,!!!" Kata reisa dengan kenceng,
"Gue yakin loe cukup mendengar perkataan gue barusan, Karna gue Nggak mau mengulangnya, Jadi agar loe nggak diambil sama cowok laen ayo kita pacaran," Kata riky
"Gue nggak mau,!!"
"Seharusnya loe bersukur punya kesempatan jadi pacar  cowok sekeren gue,?"
"Astaga,,,!!! Sepertinya tingkat kepe-dean loe udah tingkat akut deh,  Mendingan diperiksain aja deh daripada ntar tambah parah," Saran reisa,
"Apa itu arti nya loe menerima gue jadi pacar loe,??"
"Tau deh, Gue pusing ngadepin cowok yang punya sakit kejiwaan seperti loe,?" Kata reisa,
"Loe salah, Gue cukup normal sekarang, Dan gue seirus dengan tawaran gue tadi,?"
"Sayang nya gue nggak tertarik,?" Kata reisa dan bersiap-siap mau pergi, Riky kembali menahan nya,
"Apa lagi sih,?" Kata reisa,
"Mulai sekarang loe jadi pacar gue,?" Tegas riky,
"What,?!! Loe, , ,"
"Gue nggak suka penolakan reisa,!!"
"He, ,?? Reisa,,??? Perasaan gue nggak ada ngasih tau nama gue, Dari mana loe bisa tahu,? Lagian kita ini kan baru kenal, Bagaimana bisa kita pacaran,?"
"Bisa,!! Loe kinal riky anak XI b??" Tanya riky, Reisa langsung menggelengkan kepala nya. "Kalau begitu kenalin, Gue riky anak XI b, Dan loe anak X a kan? Nama loe reisa,"
"Yatuhan,,, Cowok ini bener-bener deh," Batin reisa sebel, " Sekalipun loe tau gue, Tapi gue nggak tahu siapa loe,? jadi gue nggak mungkin bisa pacaran sama loe,?"
"Kalau cuma itu masalah nya, Gampang, Kita tetep pacaran dan loe mencoba lebih mengenali gue, Loe harus belajar deket sama gue,"
"So, Nggak perlu pacaran kan??"
"Gue cuma mau mengikat loe, Agar nggak ada yang berani deketin loe dan merebut loe dari gue,?"
"Apa gini cara loe mengungkapkan ketertarikan loe kecewek,??"
"Terserah apa kata loe yang penting sekarang mulai detik ini, Jam ini , Dan saat ini loe jadi milik gue, Tititk," Kata riky,
"Pe-mak-sa-an,!!!"
"Gue nggak perduli,!!!" Tegas riky,
"Apa ada alesan untuk gue menerima loe,?"
"Apa setiap segala sesuatu itu harus ada alesan nya,?"
"Ya setidak nya ada penjelasan,"
"Itu nggak perlu, Yang jelas bagi gue , Loe jadi pacar gue, Dan loe juga harus menganggap gue sebagai pacar loe,?" Tegas riky,
"Loe nggak boleh lakuin ini kegue,!!"
"Tentu saja boleh, Asal loe tahu, Nggak ada yang nggak bisa gue lakuin, Gue pasti bisa buat loe jatuh cinta ke gue,?"
"Dan itu nggak akan pernah terjadi," Kata reisa menegaskan, "Karna gue emang udah jatuh cinta sama loe,?" Lanjut batin reisa,
"Kita liat aja nanti," Kata riky sambil tersenyum dengan bangga, Reisa cuma geleng-geleng kepala, Pusing atas apa yang terjadi, Dan langsung melangkahkan kaki nya pergi meninggalkan riky sendiri, "Ntar jangan lupa, Pulang sekolah gue tunggu loe dipintu gerbang," Kata riky Begitu reisa pergi tapi dia yakin reisa masih bisa mendengarnya,

****
Reisa melangkah keluar sekolah, Baru beberapa langkah meninggalkan gerbang sekolah nya, Tiba-tiba ada yang mengklakson, Refleks reisa minggir, Dan kaget begitu melihat sebuah mobil yang berhenti disamping nya, "Siapa sih yang iseng parkir disini" Pikir reisa,
"Ayo masuk" Kata riky begitu menurunkan kaca mobil nya, Reisa melirik kekiri dan kekanan, Nggak ada siapa-siapa, Apa mungkin tu cowok ngomong sama dia,
"Loe ngomong sama gue,??" Tanya reisa sambil menunjuk dirinya sendiri,
"Nggak,!!!!" Kata riky dengan sebel.
"O," Bales reisa dan mulai kembali melanjutkanperjalanan nya.
"Hei, , , Loe mau kemana,??" Teriak riky, Reisa berhenti dan berbalik menatap riky,
"Tentu saja pulang, Loe pikir gue mau kepasar apa,?" Bales reisa,
"Loe lupa gue tadi ngomong apa,? Loe harus tunggu gue didepan sekolah, Kenapa masih ngeloyor aja, Terus nggak mau masuk lagi,"
"Bukan nya barusan loe bilang nggak ngomong sama gue ya,?" Kata reisa polos,
"Astaga,!!! Loe itu lurus banget sih,?? Maksud gue itu nggak mungkin salah, Ayo masuk,,"
"Apa ada alesan untuk gue menuruti kemauan loe,?"
"tentu saja,!!! Loe kan pacar gue, Loe nggak mungkin lupa kan,??"
"Guekan nggak ada bilang kalau gue mau jadi pacar loe,?"
"Gue nggak perduli," Kata riky  "Udah ayo masuk sekarang,!!!"
"Gue nggak mau,"
"Ayolah, Gimana loe bisa suka sama gue kalau loe menghindar dari gue, Kan gue udah bilang, Belajar untukmelihat gue, Loe pasti langsung jatuh cinta sama gue,"
"Idih pe-de banget loe.??"
"Itu lebih baik daripada minder,?"
"Gue,,,,,,,???"
"Udah nggak usah coment, Ayo gue anter loe pulang,"Kata riky Dan mau nggak mau reisa masuk kedalam mobil riky,
"Udah ayo jalan" Kata reisa, Tapi tiba-tiba riky mendekati nya yang membuat reisa kaget plus takut, "mau ngapain loe,?" Tanya reisa gugup, Karna wajah riky nggak jauh dari wajah nya,
"Menurut loe,?" Kata riky sambil tersenyum penuh arti Yang membuat reisa tambah gugup, Jangan-jangan,,,,,, tapi tiba-tiba riky mengambil sabuk pengaman mobil dan memasangkan nya,
"Loe harus pake ini biar aman," Lanjut nya dan kembali ke bangkunya,
"O, Gue pikir,," Reisa jadi salah tingkah dan mengelap keringat yang membasahi dahi nya, Padahal kan mobil itu ada ac nya,
"Loe pikir gue mauapa,??"
"He,ee nggak apa-apa,?" reisa makin gugup.
"Loe nggak berpikir gue akan mencium loe kan,?" Tanya riky sambil melirik reisa,
"Ha,?! Tentu saja tidak,?" Reisa langsung mengalihkan pandangan keluar dengan sedikit gugup, "Bodoh,,!! Kenapa gue bisa berpikiran seperti itu." Batin reisa sambilmenyalahkan dirinya sendiri,
"Bener,,???" Tanya riky sambil senyam-senyum menatap kegugupan reisa, "Kalau loe emang mau, Gue sama sekali nggak keberatan kok," Lanjut riky sambil menghentikan mobilnya dan mendekati reisa, Refleks reisa langsung mendorong riky,
"Jangan macem-macem ya,!!"
"Hahaha wajah loe imut banget si,, Gue itu cuma bercanda kali, Gue tahu kok, Kalau gue harus menjaga loe,, Jadi mana mungkin gue melakukan nya,"Riky tersenyum senangmelihat kegugupan reisa dan kembali menjalankan mobil nya,
"Loe,??"
"Wajah loe memera tuh,? Keliatan gugup banget, Loe udah jatuh cinta sama gue ya,?" Tanya riky sambil tersenyum menggoda,
"Ma,, Mana mungkin,?" Kilah reisa,
Oh belum ya,? Sayang sekali. Oke, Gue masih belum menyerah kok, Tapi,, By the way kenapa loe selalu gugup disamping gue,?" Tanya riky,
"Gue nggak gugup kok,,?"
"Kenyataan nya,?"
"A,aah loe apa-apaan sih, Nggak penting banget," Kata reisa sebel, "Loe beneran mau nganterin gue apa cuma mau ngeledekin gue si,? Mending gue turun aja deh," Kata reisa sambil bersiap-siap, Riky langsung memegang tangan reisa.
"Loe itu kok emosi sih, Santai aja kali," Kata riky, Rumah loe dimana?" Tanya riky,
"Kelapa gading no 21."
"Loe tinggal disana,??" Tanya riky kaget,
"Iya, kenapa,?" reisa bingung,
"Sejak kapan,?"
"Kemaren sore,?" jawab  reisa,
"Oh,, pantesan,??"
"Pantesan apa nya,?"
"E,, Nggak ada, Cuma kebetulan banget, Jadi gue bisa sering-sering kerumah loe,?"
"Mau ngapain,?" Tanya reisa kaget, Tapi riky hanya senyam-senyum menanggapi pertanyaan reisa, Yang membuat reisa tambah bingung,
"Ini kan rumah loe,?" Tanya riky begitu sampai didepan sebuah rumah berwarna biru,
"Iya,"Kata reisa dan turun dari mobil riky, "Makasih ya udah mau nganter gue pulang,"
"Loe nggak nawarin gue masuk dulu,??" tanya riky,
"nggak usah deh, Lain kali aja kali ya, Lagian ini kan udah siang, Terus gue,,,,??"
"Iya gue tahu, Basa basi dikit kek, Gue itu kan pacar loe,??" Kata riky dengan sebel.
"Lho,, Sejak kapan,??"
"Lo nggak mungkin tentang tadi kan,??"
 "Gue kan nggak bilang kalau gue mau jadi pacar loe,?"
"Loe itu keras kepala banget sih,? Yaudahlah gue pulang dulu, Ech tapi kamar loe yang mana,??" Tanya riky tiba-tiba,
"He,?? Mau ngapain loe pengen tahu,??
"Udah kasih tahu aja yang mana,?"
"Itu."tunjuk reisa kearah kamar yang balkon nya menghadap kerumah tetangga yang bersebelahan,
"wah,, Kebetulan banget,"   Kata riky sambil tersenyum, "Yaudah loe masuk dulu gih, Gue mau pulang dulu," Lanjut nya, Reisa mengangkat bahunya sekilas karna bingung, Lalu masuk kedalam rumah nya, Riky tersenyum menatap kepergian reisa hingga menghilang dari pandangan mata nya,
"Dia bener-bener cantik,?" Kata riky sambil menatap rumah reisa, "Wah,, Jantung gue berdetak makin kencang nih, Astaga,!! Apa yang harus gue lakukan untuk menahan perasaan gue ini, Sepertinya gue bener-bener jatuh cinta sama tuh cewek,,," Lanjut nya, "Gawat,,!!!!"

*****
"Huuuah.!! reisa menguap sambil merenggangkan otot-otot nya, Ia baru bangun dari tidur sepulang sekolah tadi, Rambutnya sedikit berantakan, Tapi tetep nggak mengurangi kecantikannya.
"Tunggu,, Tunggu, Tunggu, Gue beneran nggak mimpi kan,? Tadi riky nembak gue, Wuah, Gue beruntung banget, Apa dia bener-bener suka sama gue ya,? Tapi nggak mungkin cowok keren dan super keren malah, Mau sama gue,? ,Pasti tadi gue cuma menghayal aja," Kata reisa pada dirinya sendiri, " Tapi kalau emang bener, Gue mau lihat seberapa besar kemampuan nya untuk mendekati gue,, hehe kayak nya asik juga," Kata reisa tersenyum senang/
Reisa melangkah kekamar mandi setelah sebelum nya menyambar handuk nya terlebih dahulu, Dan begitu rapi dengan baju yang biasa ia gunakan dirumah, Resia melangkahkan kaki nya menuju balkon didepan kamar nya, Dan sangat kaget begitu melihat seorang cowok yang melambaikan tangan kearahnya, Sambil tersenyum manis dibalkon kamar tetangga ny, Yang tepat berhadapan dengan kamarnya,
"Gimana ,??? Nyenyak tidurnya,?" Tanya riky kearah reisa,
"Loe,??? Ngapain loe disono,?" Reisa balik bertanya, Dengan sedikit kaget yang masih tersisa,
"Orang ini kamar gue," jawab riky santai.
"What,?? kamar loe,?" reisa kaget lagi,
"Ya,, Tentu saja, Kebetulan banget ya, Seneng deh bisa sering-sering liat loe, Gue jadi bisa ngejagain loe," Bales riky sambil tersenyum.
"Ya tuhan, Benerkah dia yang bakal jadi jodoh gue,??? Kenapa kebetulan itu sering banget terjadi disaat ada dia,??" Kata reisa dalem hati, "Lebay banget sih loe,?" Reisa mengalihkan tatapan nya kearah lain, Agar riky nggak menyadari perubahan wajah reisa yang hampir tersenyum saking girang nya.
"hei,, Ikut gue yuk,?" Ajak riky
"Ha,?! Kemana?" Tanya reisa bingung,
"Danau"
"Ngapain? Loe mau bunuh diri,?" Tanya reisa,
"sembarangan.! Daripada gue bunuh diri mending gue bunuh loe,?"
"Sadis  amat si loe,?" Reisa sebel.
"Loe yang mulai duluan,!"
"Terserah loe dech gue nggak perdduli,"
"Berarti loe mau ikut gue kan?"
"Eh, Itu .. Maksud gue terserah bukan. . ."
"Oke deh,"Potong riky sambil tersenyum senang, "Gue tunggu loe dibawah ya, Dan inget jangan membuat gue menunggu lebih lama,?"
"eh gue,?"
"Cepet ya,,, Da,,,," Kata riky dan melangkahkan kaki nya masuk kedalam kamarnya.
"Riky gue,,, Ih ,! Tu anak ya, Suka banget seenak nya sendiri, Dasar egois" Kata reisa sebel, "Dan sialnya gue suka sama dia," Lanjutnya dan ikut masuk kekamarnya.
"Reisa kamu mau kemana,?" tanya mama nya begitu melihat reisa keluar dari kamarnya dan bersiap-siap mau pergi.
"Kedanau ma," Jawab reisa singkat,
"Ma siapa,? Kamu kan belum tahu daerah sini,!"
"Ma temen ma, mama tenang aja, Dia orang sini kok,?" Bales reisa.
"Kamu sudah  punya temen,??"
"Ia ma, Anak tetangga sebelah. Dia kakak kelas reisa, Di sekolah,"
"Oh, Nak riky ya,?" tanya mamnya,
"Ia ma, Kok mama tahu,?"
"Ia, Sore kemaren mereka sekeluarga maen kerumah"
"Kesini ma???" tanya reisa, Mamanya hanya menganggukkan kepalanya, "Kok reisa nggak tahu." tanyanya lagi,
"Ya jelaslah, Kan kemaren begitu tiba disini kamu langsung tidur, Dan mama sengaja nggak bangunin kamu karna keliatan nya kamu kecapean" Jawab mamanya,.
"Oh ya. Lupam Hmm Yaudah ma reisa pergi dulu ya, Pasti dia udah nungguin"
"Yaudah, Hati-hati ya nak,?"
"Ia ma" Kata reisa sambil melangkahkan kakinya keluar dari rumah, Tampak riky yang udah menunggunya didepan rumah, reisa melangkah menghampirinya.

"Ehm" reisa berdehem,, riky langsung menoleh dengan kaget, Dan beruasaha menguasai diri nya dengan baik begitu melihat reisa berjalan menghampirinya.
"Lama amat si loe, Kan gue udah bilang jangan membuat pacar loe menunggu terlalu lama, Ntar kita telat,,,"Kata riky sambil megandeng tangan reisa.
"Gue bisa jalan sendiri" Kata reisa sambil berusaha melepaskan pegangan tangan riky, Tapi riky malah memperat pegangan nya,
"Nurut aja deh, Gue tahu loe bisa jalan sendiri, Tapi loe kan lelet, Dan gue nggak mau kita bener-bener terlambat" Kata riky sambil menggandeng reisa kearah mobil nya, Setelah membukakan pintu untuk reisa riky memutarimobil nya dan duduk dibangku kemudi, Menghidupkan mobilnya dan mulai berjalan meninggalkan halaman rumahnya,
"Kita mau kemana sih,? tanya reisa,
"Tentu saja kedanau, Dan kalau gue nggak salah tadi gue udah kasih tahu deh,"
"Memang sih, tapi apanya yang terlambat, Ada apa didanau?" tanya reisa,
"Ntar loe juga tahu sendiri" Bales riky sambil tersenyum manis.
"Ya tuhan, manis banget senyuman nya,  Sepertinya dia emang bener-bener mau bunuh gue deh,  Apa dia nggak tahu, Dengan sikap dan senyuman semanis itu bakal berakibat buruk untuk jantung gue" kata reisa dalam hatinya, Sambil memperhatikan riky yang sedang mengemudi, Dan menahan debaran jantung nya yang makin kencang seperti mau keluar.
"Apa sebegitu tampan nya gue, sampai-sampai loe menatap gue seperti itu?" Kata riky yang langsung menyadarkan reisa dan membuyarkan lamunan nya,  dengan cepat reisa  mengalihkan pandangan nya keluar.
"astaga,, Darimana loe dapat pemikiran seperti itu, Gue itu menatap loe cuma heran aja, Kenapa loe segitu jelek nya dan yang herannya banyak mengidolakan loe," Kata reisa.
"Apa loe bilang,? Jelek? Yeee jelek-jelek begini juga pacar loe sendiri kalee,,," Bales riky sebel, masa cowok sekeren dia dikatain jelek, parahnya sama orang yang disukainya lagi, Sedihnya,
"Gue nggak pernah tuh menganggap loe pacar gue?" kata reisa, "jadi jangan banyak berharap"
"reisa,, Jangan mulai lagi deh,," kata riky dengan nada mengancam Dan reisa langsung diam, Daripada nyari masalah,  Memulai pertengkaran lagi mau dibilang bangunin singa yang lagi tidur.
Riky memarkir kan mobilnya ditempat parkir, Dan reisa menunggu nya dipintu masuk. Tiba-tiba ada seorang cowok yang menghampirinya.
"Reisa ya,?" Tanya nya,
"Iya"
"eh, kebetulan banget ketemu disini, Gue fary pembina mos loe kemaren" Kata fary karna terlihat reisa yang bingung.
"O, Kak fary, Ngapain disini?" Kata reisa ramah,
"Nggak ada, Jalan-jalan doang, Loe sendiri ngapain? terus sama siapa?" Tanya fary.
"Sama,, Reisa juga cuma jalan-jalan kesini, reisa kesini bareng,,,,"
"Gue" Kata riky tiba-tiba tepat dibelakan reisa.
"Lho,, Riky, Kok bisa barengan sama reisa"
"Tentu aja, Karna dia pacar gue, Udah yuk res" Kata riky sambil menggandeng tangan reisa,
"Loe kenapa si, Pake bawa-bawa gue pergi gitu aja, Gue itu lagi ngobrol sama kak fary, Loe liatkan??" Kata reisa sebel, Riky diem saja, "Loe denger nggak sih!!!"
"Reisa" Kata riky dengan sebel dan menghentikan langkahnya. Menatap reisa, " Gue itu nggak suka liat loe ngobrol sama cowok lain, Apalagi loe terlihat ramah sambil tersenyum-senyum senang seperti tadi, Dan apa pun alesan nya Gue nggak mau liat loe terlihat bahagia sama cowok lain, Smentara sama gue loe malah,,,,,"
"Gue itu cuma ngobrol sama kak fary"
"Bahkan loe memanggil dia dengan sebutan kakak"
"yaaa,,, Dia kan kakak kelas gue"
"Jadi menurut loe gue itu adek kelas loe begitu,? Loe nggak pernah manggil gue dengan sebutan kakak"
"Astaga ky, Loe itu kekanak-kanakan banget sih, Gue itu nggak akan memanggill loe itu dengan sebutan kakak, Atau apapun itu, NgertI !!!!"
"Loe itu merusak mood gue aja sih, Padahal gue udah mau seneng-seneng dateng kesini"
Loe yang merusak suana"
"Terserah loe deh, Tapi yang pasti loe nggak boleh deket sama cowok manapun, Dan terlihat akrab sama dia, Apapun alesannya, Kecuali sama gue" tegas riky, "Karna gue nggak suka loe deket sama cowok manapun selain gue"
"Jadi maksud loe gue harus manjaga pandangan gue gitu, Bosen kali kalau cuma liat loe doang" Kata reisa
"Gue nggak perduli, Yang penting loe harus turutin kemauan gue, Karna loe pacar gue"
"Astaga! Riky berapa kali sih gue harus bilang kalau gue itu nggak mau jadi pacarl loe,?"
"Dan berapa kali juga gue harus bilang kalau gue nggak suka penolakan, Dan loe harus jadi pacar gue Dan akan jadi milik gue sampai ka[pan pun" Riky mulai emosi
"Terserah deh, Daripada gue makin sebel melihat loe yang sering marah-marah itu, Mending sekarang loe tunjukin apa yang mau loe tunjukin kegue tadi" Kata reisa, Riky menatap nya sesaat, Deg!! Jantung reisa seperti mau berhenti sesaat, Dan langsung berdebar sangat kencang saat melihat tatapan mata riky.
"Huuhf,,, Baik lah, Ayo" Riky  kembali menggaandeng tangan reisa dan membawanya kepinggir danau.
"Sepertinya mulai sekarang gue harus sering cek-up nih kedokter, Kalau nggak bisa berakibat fatal untuk nyawa gue" Kata reisa dalam hati Dan mencoba menahan debaran jantung nya yang bereaksi saat riky menggemgam tangan nya,
"Tuh liat deh" Kata riky sambil menunjuk keseberang danau yang memancarkan warna kuning kemerahan karna terkena sinar matahari yang akan tenggelam, Menambah keindahan danau itu.
 Wah, bagus banget"reisa melihatnya dengan tersenyum senang, Riky melirik kearahnya.
"Ya tuhan,,, Senyuman nya manis banget,, tak ada yang lebih indah daripada senyumannya sekalipun itu bukan ditujukan ke gue,, Batapa senang nya bila setiap hari bisa melihatnya tersenyum seperti ini" Batin riky sambil memperhatikan reisa yang masih dengan senang memperhatikan matahari yang tenggelam. "Sepertinya gue bener-bener menyukainya, Dan sangat mencintainya, Dan gue yakin dia juga suka sama gue, Bahkan membalas genggaman tangan gue seperti ini, Tapi bagaimana membuat dia mengakui kalau dia juga suka sama gue" Lanjut nya dalam hati, Dan memperhatikan tangannya dan tangan reisa yang saling menggenggam, Sepertinya reisa tidak menyadarinya karna terlalu terpesona melihat pandangan dihadapannya.

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar