Reisa sudah rapi dengan seragam sma nya, Begitu selesai sarapan, Reisa
keluar dari rumahnya untuk berangkat, Tapi baru beberapa langkah
tiba-tiba ada yang mengklakson nya, Reisa langsung menoleh dan mendapati
sebuah mobil yang menghampirinya,
"Gue naik angkutan umum aja" Tolak Reisa, "Bisa-bisa jantung gue makin parah kalau slalu disamping loe"
Batin Reisa dan berusaha untuk tersenyum, Riky keluar dari mobil nya
dan menghampirinya, Menarik tangan nya dan membuka pintu mobilnya.
"Masuk" Perintah Riky
"Tapi gue..." Kata-kata Reisa terhenti saat Riky mendorong nya masuk
kemobil, Jelas Reisa jadi sebel mana mungkin dia bisa menolak permintaan
cowok yang disukainya, Riky masuk kemobilnya,
"Loe mau gue pasangin lagi sabuk pengamannya,?" Tanya Riky yang langsung
menyadarkan Reisa, Dan buru-buru memasang sabuk pengaman nya, Riky
tersenyum senang melihat nya, Lalu menjalankan mobilnya meninggalkan
halaman rumah dan menuju kesekolahnya.
Begitu tiba dipariran Riky keluar dari mobilnya begitu juga dengan
Reisa, Riky mendekati Reisa yang masih merapikan pakaian nya, Riky
menggandeng tangan Reisa dan membawanya kesekolah, Tatapan anak-anak
langaung tertuju kearah mereka berdua, Reisa langsung menarik tangan nya
karna malu diliatin sama yang lain, Tapi Riky malah mempererat
genggaman nya, Akhirnya Reisa hanya bisa diam sambil menutup wajahnya
karna setiap anak-anak menatap kearahnya Dengan tatapan membunuh,
Apalagi fans-fans Riky, Tapi keliatannya Riky cuek aja dengan semua itu,
Malah menarik Reisa lebih dekat, Dan jalan dengan beriringan dengan
rapat,
"Sepertinya ni cowok berbakat banget untuk membuat gue mati muda, Bisa copot jantung gue kalau begini caranya" Kata Reisa dalam hati, Menahan detak jantung nya yang berdetak lebih cepat,
"Loe kenapa si, tegang banget, Santai aja dong" Kata Riky
"Gimana gue bisa santai Dengan tatapan semua orang seperti itu, Bodoh,!" Reisa jadi sebel
"Nggak usah hiraukan mereka"
"Loe berniat membunuh gue Dengan meminta anak-anak itu melakukannya ha,?! Loe membuat semua orang membenci gue" Keluh Reisa
"Yang mau membunuh loe siapa? Gue nggak mungkin membiarkan ada orang
yang berani ngedeketin loe? Kalau mereka membenci loe itu berarti loe
cuma punya gue sekarang, jadi jangan coba-coba untuk pergi dari gue"
"Loe itu bener-bener menyebalkan, Kemana gelar 'ice prince' loe itu? Kenapa loe begitu cerewet didepan gue ha,?! Menyebalkan!"
"Itu wajar, Karna gue suka sama loe, Dan loe pacar gue, Jadi jangan
mengeluh lagi, Apa lagi perotes Yang hanya sia-sia saja, Mengerti.!!"
"Huhf... Kenapa si loe bisa suka sama gue?" Reisa tanpak sebel.
"Gue juga nggak tahu, Dan loe juga harus tahu, Gue juga heran kenapa gue
suka sama loe, Cewek yang jelas-jelas membenci gue, Dan nggak
menginginkan kehadiran gue, Tapi gue nggak bisa apa-apa? Perasaan itu
datang dengan tiba-tiba, Begitu saja"
"Mana ada seorang cowok yang menjawab seperti itu" Kata Reisa
"Ada. Gue. Riky, Dan gue nggak mau bersikap manis seperti cowok-cowok lain nya, Karna itu bener-bener bukan diri gue" Kata Riky.
"Kalau begitu mana mungkin gue bisa suka sama loe"
"Bisa. Loe tinggal menatap gue dan belajar untuk jadi yang terbaik buat gue, Pasti loe bakal suka sama gue" Jelas Riky.
"pe-de amat loe?" Kata Reisa,
"Itu kenyataan, Hmmm ya sudah, Loe masuk kelas gih, Gue mau kekelas gue" Kata Riky begitu sampai didepan kelas Reisa,
"Bagaimana loe tahu kelas gue disini??"
"Loe nggak lupa kan kalau gue pinter bin jenius? Jadi nggak ada yang gue
nggak tahu, Udah gih masuk" Kata Riky, Reisa hanya menganggkat bahu
nya, Dan berjalan, Tapi tiba-tiba
"Reisa" panggil Riky. Reisa langsung menoleh kearah Riky yang masih
berdiri didepan pintu "Ingat kata-kata gue, Loe harus hati-hati dan
memperhatikan langkah loe, Jangan sampai terjadi apa-apa, Jangan melirik
cowok lain, Dan sok akrab dengan nya, Jangan buat gue marah, Dan inget
loe pacar gue" Riky mengingatkan.
"What? Loe itu nyebelin banget sih, Gara-gara sikap dan kata-kata loe
itu, Mana ada yang mau ngedeketin gue lagi, Menyebalkan!!' Reisa kesel
dengan sikap Riky
"Seenggak nya masih ada gue, Udah masuk sana" Kata Riky, Reisa melangkah
kan kaki nya tapi "Reisa,!!" Reisa kembali menoleh, "Istirahat gue
kesini, Dan gue pengen makan bareng sama loe, Jangan membuat gue sebel,
Dengan sikap loe yang deket sama cowok didepan dan belakang loe,?"
Lanjut nya
"Iya, Iya loe cerewet amat si?" Reisa kesel dan kembali melangkah, "Awas aja kalau dia menahan gue untuk yang ke..." Sebelum Reisa sempet meneruskan perkataan hati nya,
"Reisa...!!"
"huhf... Apa lagi ha?!!" Reisa tidak dapat menahan kekesalan nya,
"Selamat belajar..." Kata Riky dan melangkah kekelasnya.
"Astaga tuh anak bener-bener menyusahkan gue"Kata Reisa dengan dirinya
sendiri "Dan sial nya hati gue malah merasa senang dengan sikap nya yang
tampak perhatian, Sangat menyebalkan, Dan sepertinya hati gue udah
nggak kompak sekarang, Menyebalkan!!!" Lanjutnya.
"Pelajarannya dilanjutkan minggu depan" Bu fera menyelesaikan pelajaran
nya dan melangkah keluar kelas, Reisa ssegera merapikan buku-bukunya dan
memasukkan kedalam tas, Temen-temennya yang lain segera keluar untuk
isterahat, Tidak ada yang punya keinginan untuk mengajak nya walau
sekedar hanya untuk basa-basi, Dengan sikap Riky beberapa hari ini
kepadanya, Banyak anak-anak yang menatap sinis kepadanya, Dan kebanyakan
kakak kelas tentunya, Dan image anak barunya langsung buruk.
"Reisa kok sendirian" Reisa langsung menoleh kaget.
"Lho, Kak..??" Reisa mikir-mikir, mengingat.
"Fary"
"ha, Iya kak fary maksudnya, kakak kok bisa ada disini?" Kata Reisa,
"Sengaja nyari loe?" Jawab fary
"He??? Mau ngapain?" Reisa bingung
"rencananya sih mau ngajak loe kekantin, Dan itu sih kalau loe nggak keberatan?" Fary sedikit ragu
"Emm... Gimana ya... Sebenernya sih Reisa nggak keberatan" Kata Reisa dengan tampang sedikit bersalah "Cuman..."
"Dia kekantin bareng gue" Kata seseorang yang langsung memotong
perkataan Reisa, Reisa dan fary langsung menoleh kearah suara tersebut
"Owh... Jadi loe mau makan bareng Riky" Tanya fary yang jadi salting karena Riky menatap tajam kearah nya
"Ya gitu deh, Maaf ya.. Kalau lain kali aja gimana??" Reisa basa-basi
"Nggak !!!" Potong Riky dengan cepat sebelum fary menjawab "Nggak ada
yang nama nya lain kali, Mulai sekarang, Reisa akan selalu makan bareng
gue" Lanjut Riky "Kalian nggak lupakan kalau Reisa itu pacar gue"
Sambungnya lagi sebelum ada yang protes,
"yaudah deh, maaf gue nggak bermaksud gangguin Reisa kok?" fary jadi tambah salting
"Kalau begitu jangan pernah deketin dia lagi dan merayunya, Apalagi
merebutnya !!!" Riky memperingatinya dengan tegas dan menatap intens
kefary yang membuat nyalinya tambah ciut "Kita pergi sekarang Reisa"
Lanjutnya dan menarik tangan Reisa untuk mengikutinya keluar kelas
meninggalkan fary yang masih merinding bulu romanya.
"Gila,! Baru kali ini gue melihat aura yang sangat menyeramkan
seperti itu, Padahal kan biasanya dia itu dingin banget, Terus kenapa
sekarang berubah drastis, Bahkan lebih menyeramkan dari dewa kematian,
Wuah, Apa seseorang bisa berubah hanya dengan satu kata,'inta'pasti Riky
sangat menyukai Reisa, Kalau ada yang berani deketin Reisa bisa nggak
akan liat dunia lagi tuh," kata fary dalam hati sambil bergidik ngeri lalau melangkah keluar.
"Riky lepasin tangan gue dong, Sakit tau loe tarik-tarik begini?" Kata
Reisa, Tapi Riky sama sekali tak menghiraukannya "Riky,!!!" Bentak Reisa
dan menarik tangannya hingga lepas dari tangannya hingga lepas dari
genggaman Riky.
Sebel juga dicuekin mulu, Riky menghentikan langkahnya dan menatap Reisa
dengan tajam, Reisa jadi takut tapi segera bisa mengendalikan dirinya.
"Loe apa-apaan sih, Gue itukan lagi ngobrol sama kak fary, Apa loe nggak bisa sedikit lebih sopan?"
"Buat apa gue sopan sama orang yang jadi saingan gue sendiri? Gue nggak sebodoh itu Reisa"
"Saingan??? Dia itu cuman temen gue, Kita itu nggak ada apa-apa Jadi loe
nggak usah over protektif gitu dong, Gue itu juga butuh temen kali"
kata Reisa dengan sebel
"Apa gue yang cowok paling keren disekolah ini masih belum cukup buat loe?"
"Astaga Riky,! Loe itu lama-lama penyakit narsisnya makin parah deh...
Bangga banget loe jadi orang paling keren disekolah ini" Ledek Reisa
."Huhf Ayolah, Siapa sih yang bakal mungkiri itu, Dia emang cowok
paling keren disekolah ini, Dan kalau dia ada dideket gue, Emang gue
nggak akan butuh temen lain" Kata Reisa dalam hatinya, Huhf jangan sampe Riky bisa membaca fikiran nya.
"Udah, Akuin ajalah, Dan asal loe tau aja, Baru kali ini dan detik ini juga, Gue bangga dengan wajah keren gue"
"Maksud loe?? Loe bangga bisa membuat semua cewek disekolah ini naksir sama loe?"
"Apa loe juga ada diantara cewek-cewek itu? Kalau ada, Gue sangat seneng
banget, Dan gue yakin loe emang ada diantara pengagum-pengagum gue"
Kata Riky sambil terus menatap Reisa yang makin berdebar-debar jantung
nya.
"Yah muncul lagi narsisinya"
"Wajah loe merah, Loe grogi ya dideketin gue?" Tanya Riky dan langsung
dapat jitakan dikepalanya "Yak kok loe mukul kepala gue?" Riky
mengusap-usap kepalanya,
"Biar kepala loe baik lagi dan sadar"
"Loe bilang begitu karna loe gugup kan? Apa sebegitu mempesona nya gue
sampe-sampe loe naksir dan tergila-gila kegue ?" Ledek Riky
"Astaga !!! Sepertinya loe itu seneng banget kalau semua orang itu tergila-gila sama loe" Reisa jadi sebel
"Kalau loe mau tahu, Gue lebih seneng lagi karna itu juga berlaku untuk
loe" kata Riky keburu menarik tangannya, "Kekantin yuk sekarang sebelum
bel berbunyi" Kata Riky dan Reisa hanya bisa pasrah,
Setelah pelayan membawakan pesanan mereka, Reisa dan Riky menikmati dan
diam dengan pikiran nya msing-masing, Riky menatap Reisa sekilas yang
masih asik menikmati mie ayam nya, Kemudian kembali menatap mangkok
bakso nya, Gantian Reisa yang menatap Riky, Memperhatikan Riky yang
masih asik makan dengan lahapnya.
"Wah bener-bener mengagum kan"Kata Reisa dalam hati sambil masih menatap Riky yang masih menatap mangkok baksonya. "Betapa
menyenangkan kalau seandainya gue bisa selalu menatapnya seperti ini,
Dia emang keren banget, Nggak salah kalau siapa pun mengagumi dan
tergila-gila padanya" kata Reisa dalam hati
"Kalau satu sekolah membenci gue,Dan bahkan semua orang yang ada di
dunia ini membenci gue, Gue rela asal Riky selalu ada disamping gue
seperti ini, Gue nggak akan perduli tanggapan anak-anak tentang gue,
Asal dia selalu ada buat gue, Itu udah cukup, Riky jangan pergi dari gue
ya...?? Tetap lah berada di deket gue" Reisa masih ngomong dalem hati,
"Apa gue emang sangat mengagumkan sampe-sampe loe nggak berkedip liat
gue seperti ini" Kata-kata Riky langsung menyadarkan Reisa dari
lamunannya, Dan langsung mengalihkan tatapannya kearah lain dengan
terburu-buru, Yang makin membuatnya seperti tertangkap basah, Riky jadi
tersenyum senang melihat kegugupan Reisa,
"Apa !! Siapa yang ngeliatin loe, Ge-er" Kilah Reisa dan kembali melanjutkan makan,
"Yakin?? Tapi by the way apa yang loe fikir kan saat menatap gue tanpa kedip sambil senyum-senyum nggak jelas?"
"Gue bilang gue nggak ngeliatin loe"
"Jadi melihat kearah gue tanpa berkedip itu apa namanya kalau nggak
ngeliatin? Loe pasti sebegitu tertarik nya kan sama gue" Riky tersenyum
menggoda, Reisa yang jelas jadi gugup plus malu and bingung mau jawab
apa?
"Loe itu mending belajar menghilangkan kenarsisan loe itu sedikit aja,
Gue itu nggak ngeliatin loe, Sama sekali bukan loe" Tegas Reisa
"Oeh ya?" Riky masih terus menggoda nya
"Te... Tentu saja ! Loe fikir gue akan tertarik ke elo gitu dengan loe
traktir gue makan saat ini ? Sorry lah ya... Itu belum cukup membuat gue
untuk menatap elo"
"Jadi kalau bukan gue, Loe ngeliatin siapa coba? Gue yakin dengan
tatapan loe itu, Tatapan seorang cewek yang mengagumi lawan jenisnya"
Kata Riky
"Huhf , , , Sok tau loe?"
"Gue itu emang tau kali, Loe nggak mungkin lupakan kalau gue itu cowok
paling keren disekolah ini, Jadi gue itu udah terbiasa dan tau kalau
tatapan loe itu...,???"
"Stop,!!!" Potong Reisa "Jangan mulai narsis lagi deh, Tapi walau apapun juga, gue nggak ngeliatin loe" Tegas Reisa
"Bisa loe jelasin, Loe abis ngeliat siapa??"
"Loe liat aja dibelakang loe sendiri," Balas Reisa sambil menikmati
kembali mie ayam nya Tanpa melihat siapa yang ada dibelakang Riky, Karna
penasaran Riky melihat kebelakang dan langsung kaget.
"Loe yakin, Tadi loe ngeliatin dia??" Tanya Riky sedikit ragu
"Tentu saja" Kata Reisa santai dan masih menikmati mie ayam nya
"Loe tertarik ya sama dia?" Tanya Riky lagi
"Menurut loe??" Bales Reisa
"Kalau emang ia, Gue bakal ngerelain deh" Kata Riky dengan tatapannya, Reisa jadi bingung emang siapa yang dimaksud.
"Loe serius??" tanya Reisa dan langsung menatap Riky nggak percaya.
"Ya kalau yang loe liatin tadi adalah orang yang berada di belakang gue"
Jawab Riky, refleks Reisa langsung kearah belakang Riky Dan......
"Wuaaa... Mmmfff,"Jeritan Reisa langsung meredam karna mulut nya di bekap sama Riky
"Loe itu apa-apaan sih, Jerit-jerit nggak jelas" Kata Riky setelah Reisa diem.
"sembarangan !!!" Bantah Reisa "Gue itu menjerit ada sebabnya kali, Loe
nggak nyadar siapa yang dibelakang loe tadi??" Lanjut Reisa sebel.
"tentu saja gue tau, makanya gue rela, Hahaha..." Tawa Riky langsung meledak menatap kekeselan Reisa.
"Seneng ya seneng" Reisa tambah kesel.
"Gue nggak nyangka kalau loe itu nafsu juga sama penjaga kantin, Dia itu
kan udah punya anak juga, Dan lebih parah nya dia itu wanita Reisa...??
Loe naksir sama dia !" Kata Riky sambil mencoba menahan tawanya "Gue
jadi sangat menyesal kalau gue menahan loe disini, Mendingan loe buruan
deh ungkapin perasaan loe kedia, Gue nggak mau jadi penghalang perasaan
loe kedia" Lanjut Riky dengan nada yang dibuat-buat menyesal.
"eh, maksud gue tadi bukan dia"
"Trus siapa dong??? Yang ada dibelakang gue cuma dia Reisa," Bales Riky
Reisa langsung mengedarkan tatapan matanya keseluruh kantin.
"Mungkin orang nya udah pergi"
"Oh ya? Coba loe kasih tau, Siapa orang yang loe tatap tanpa kedip itu?"
"Gaya bahasa loe jangan seperti itu dong?"
"Itu kenyataan Reisa..." kata Riky dengan tersenyum penuh kemenangan
"gue itu tadi ngeliatin kak fary"
"Uhuk.. Uhuk..."Riky langsung tersedak dan buru-buru meneguk air putih disampingnya "Siapa ??? Fary ??"
"He-eh, Tuh dia diambang pintu pasti mau pergi, Tadi dia yang ada dibelakang loe" Jawab Reisa dan karuan aja Riky kaget banget
"Loe tertarik sama dia?" tanya Riky menahan emosi nya
"Menurut loe? tapi gue juga nggak tahu pasti sih, tapi loe seirus
tatapan gue tadi seperti terpesona sama apa yang gue liat?" Tanya Reisa
pura-pura.
"Nggak !!!" Jawab Riky cepat
"Lho kok nggak sih?" Reisa tampak kecewa
"Loe cuma boleh terpesona sama gue, kalau loe tadi ngeliatin orang selain gue, Loe sama sekali nggak terpesona" Tegas Riky
"Loe kok curang gitu sih? Tapi sepertinya loe tadi ada benernya deh?" Kata Reisa
"Apanya??" Tanya Riky tambah cemas
"Gue jadi menyadari sesuatu, Sepertinya gue bener-bener TERTARIK sama seseorang yang gue liatin tadi deh" Kata Reisa serius
"Gue bilang loe nggak boleh tertarik sama siapa pun selain gue, Apa lagi fary"Riky tambah sebel banget
"Yaah, Tadi loe bilang, Loe mau ngerelain gue sama orang yang gue tatap tadi"
"Ya itu kalau orangnya bukan fary !! Atau lebih tepatnya nya orang itu gue sendiri"
"Loe kok egois banget sih"
"Kenapa ?? Loe baru tahu ?? Gue itu emang egois, Loe dengerin kata-kata
gue, Gue Riky emang sangat ingin membahagiain loe, Dan gue nggak akan
pernah lepasin loe, Dan loe cuma boleh bahagia sama gue, Ngerti !!!"
Tegas Riky
"Dasar..."
"Baik... Gue ralat kata-kata gue tadi, Gue Riky akan selalu ada
disamping loe, dan akan selalu akan jadi takdir loe, Nggak perduli loe
menderita disamping gue atau nggak? Loe harus tetep selalu ada disamping
gue, Itu konsekuensi yang harus loe tanggung karna menerima gue jadi
pacar loe" Ucap Riky pelan tapi tegas dengan nada serius yang membuat
Reisa jadi serba salah, Reisa bangga plus merinding jadi satu
"Tunggu !! Gue kan belom menerima loe jadi pacar gue" Kata Reisa sambil berfikir
"Gue nggak perduli ! Loe tahu kan yang gue omongin jadi loe nggak boleh
tergoda sama cowok lain termasuk fary sekalipun" tegas Riky
"Loe nggak boleh lakuin ini kegue"
"kenapa ?? apa segitu sulitnya mencintai gue, Loe tinggal berhenti
menatap fary dan mulai ngeliat gue, Udah gitu aja, Loe pasti bisa suka
sama gue"
"Loe nggak boleh memaksakan perasaan gue dong"
"Gue selalu mendapat apa yang gue mau Reisa... Termasuk ngedapetin loe" Kata Riky mulai emosi
"Sebaiknya loe jangan percaya diri begitu deh, Ntar kalau kecewa pasti sakit banget"
"Gue nggak bakal kecewa loe tenang aja, Gue yakin kok gue bisa buat loe suka sama gue"
"Sampai kapan loe akan terus begini"
"Sampai loe yang bilang loe boleh pergi, Dan gue yakin seyakin yakinnya itu nggak bakal pernah terjadi" Tegas Riky
"Ya... Ya ... Yaa terserah apa kata loe deh, Gue nggak mau berdebat lagi
sama loe, Cape tau !!" Bales Reisa melanjutkan makan nya,
"Itu berarti loe mau berusaha menatap gue dan berpaling dari fary kan??"
"Uhuk-Uhuk..."
"Kalau makan pelan-pelan dong, Baca doa dulu, Nih minum" Riky
menyodorkan segelas air putih kearah Reisa dan langsung meminum nya,
"Bodoh !! Loe nggak sadar ini karna perkataan loe barusan??" Reisa
tambah sebel, Riky hanya angkat bahu dan melanjutkan makannya kembali
Dan membuat Reisa tambah sebel "Anak ini bener-bener membuat darah
gue mendidih menahan emosi, Padahal kata-katanya tadi seperti cinta
banget sama gue, Tapi tiba-tiba berubah jadi kasar dan menyebalkan
seperti ini, dan sialnya gue juga suka sama dia" Kata Reisa dalam hati dan menatap Riky dengan emosi.
"loe kenapa ngeliatin gue seperti mau nelen gue seperti itu?" tanya Riky
yang langsung menyadarkan Reisa dari lamunannya "atau loe bosen makan
mie ayam makanya loe mau makan gue gitu?" lanjutnya.
"ia. sepertinya loe lebih enak kalau gue makan mentah-mentah" geramnya.
"wah, sadis banget loe. mau jadi kanibal ya?" kata Riky, Reisa jelas
sebel banget, dan langsung berdiri siap mau pergi, tapi langsung di
tahan lengan nya sama Riky.
"mau kemana loe?" tanya Riky.
"balik kekelas, sebel gue sama loe"
"gue antar" kata Riky sambil berdiri tanpa melepas pegangan tangannya di
lengan Reisa, lalu membawanya keluar kantin, Reisa tentu diam saja.
"Loe mau langsung ke kelas?" Tanya Reisa ke arah Riky begitu tiba di depan kelasnya.
"Nggax. rencananya gue mau ngadain jumpa pers dulu" Jawab Riky santai.
"Cih, gaya loe udah seperti artis saja" Cibir Reisa.
"Emang loe nggax tau, gue itu kan emang artis di sini"
"Ia, Artis kehilangan panggung!!" Reisa sebel mendengar kenarsisan Riky.
"Enak aja, gue seriuz kali. Ya udah loe masuk ke kelas loe gih, Ntar
kita pulang bareng, Dan satu lagi, nggax ada yang namanya menghindar
dari gue lagi, apalagi sampai pulang bareng orang lain termasuk fary,
Loe harus..."
"Ya ya yaaa... Loe itu bawel banget sih, Udah balik ke kelas loe gih
sana..." Kata Reisa sambil mendorong Riky, lalu masuk ke kalasnya, tapi
pandangan anak-anak yang lain langsung membuatnya menunduk ngeri, Karena
hampir semua temen-temen satu kelasnya yang terutama cewek, Menatapnya
dengan tatapan membunuh, Menyeramkan.!!!
Bersambung.....
Biodata penulis:
Nama : Mia mulyani
Facebook : Miamulyani
Hobby : membaca and menulis.
Harrah's Reno Casino, Reno, NV - Mapyro
BalasHapusHarrah's Reno Casino Hotel features 596 충청북도 출장샵 guestrooms and suites. 김제 출장샵 It's 군산 출장샵 a 평택 출장마사지 vibrant, all-suite hotel with many attractions in its location 양산 출장마사지 near the city center.